Tanggal 31 Oktober Diusulkan Menjadi Hari Budaya Papua
Tarian Adat Papua |
"Kami beri apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua, Gubernur, Pak Wagub dan Sekda yang merespon luar biasa kegiatan ini dan bagaimana keinginan rakyat Papua agar tanggal 31 Oktober dijadikan hari budaya Papua," katanya.
Untuk itu, kata dia, hal ini harus dibuat Perdasus sehingga usulan atau gagasan yang sudah pernah dicanangkan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe pada 31 Oktober 2013 ketika diwakili oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal bisa terwujud.
"Artinya kalau sudah ada regulasi atau
ada Perdasus, tiap tanggal 31 Oktober itu libur di seluruh tanah Papua dan di
tiap kabupaten/kota bisa menggelar kegiatan budaya dengan harapan bisa menjaga
eksistensi budaya agar tidak punah," katanya.
Dengan adanya hari budaya Papua, kata Timotius, maka pelestarian budaya di
tingkat kabupaten/kota bisa dilakukan secara berkesinambungan, para pemuda/i
bisa menggelar tari-tarian adat, pidato dalam bahasa daerah masing-masing
atapun menggelar pameran terkait kearifan budaya lokal.
"Inilah yang di cita-citakan oleh rakyat yang disampaikan kepada kami.
Harapannya, Gubernur Lukas Enembe dan para pemangku kepentingan mempunyai
pandangan, komitmen dan tekad yang sama," katanya.
"Yakni pandangan, komitmen dan tekad yang sama yang berioentasi tentang
upaya-upaya perlidungan, pemberdayaan, keberpihakan, pemajuan, dan pengembangan
kebudayaan Papua, termasuk antara lain menggelar even bergaung nasional bahkan
internasional," sambungnya.
Pada 31 Oktober 2005, anggota MRP jilid pertama disahkan dan dilantik sebagai
wujud konkrit dari kebijakan afirmasi berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.
Sehingga, sejak saat itu tiap 31 Oktober di peringati sebagai HUT MRP sebagai
kebangkitan budaya Papua, yang belakangan dicanangkan dan diusulkan sebagai
hari budaya Papua.
Dalam ibadah syukur dan perayaan hari budaya sekaligus memperingati HUT ke-XI
lembaga kultur Papua itu di kantor MRP, Kotaraja, Kota Jayapura. Nampak hadir
Sekda Papua TEA Heri Dosinae mewakili Gubernur Lukas Enembe, wakil dari TNI dan
Polri, tokoh adat, agama, kaum perempuan dan legisltor Papua.
By. Kevin Billy
Komentar
Posting Komentar